Idealisme guru dinilai mulai menurun. Ini karena sistem kapitalisme pendidikan yang membuat guru menjadi sibuk sendiri mengejar kesejahteraan hidup, dan melupakan tugas pokok kepada siswa yaitu mengasuh, mendidik dan memelihara.
Demikian ditegaskan praktisi pendidikan Al Firdaus, Siti Rohimah saat berbicara dalam seminar pendidikan Kapitalisasi Pendidikan Mengikis Idealisme Guru, yang digelar Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) cabang Solo di SMKN 7, Minggu (8/5).
Dikatakan Siti, tugas dari seorang guru tidak hanya sekadar menyampaikan materi kepada anak. Lebih dari itu, guru harus melihat satu persatu apakah anak sudah memahami materi yang diberikan atau belum. Pemahaman itu tak hanya sekadar klasikal, namun harus dilihat secara individual sejauh mana pemahaman anak.
“Seorang guru memiliki fungsi seperti orangtua di sekolah. Tidak sekadar melihat dari sudut nilai saja, melainkan harus mengetahui apakah anak sudah senang, nyaman dan menikmati pembelajaran tersebut atau belum,” terangnya.
Siti mengatakan bahwa yang dimaksud idealisme guru, berarti guru harus menjadi guru sejati. Di mana seorang guru sejati adalah guru yang mengasuh, mendidik, memelihara dan ikhlas dalam mendidik generasi penerus.
“Tidak cukup hanya itu saja untuk dapat menjadi guru sejati. Seorang guru juga harus profesional, sehingga paling tidak guru harus memeliki beberapa kompetensi. Kompetensi tersebut di antaranya seperti pedagogi, profesionalisme dan sosial,” ujar Siti dalam seminar yang diikuti puluhan guru tersebut.
Selain itu, guru sejati juga harus berdedikasi tinggi yaitu bekerja keras serta dapat menjadi teladan bagi para siswanya.
Salah seorang panitia seminar, Indri Setiowati berharap, melalui seminar ini para guru dapat kembali kepada idealisme dan fungsi yang benar sebagai seorang pengajar. Tidak sekadar transfer ilmu, tetapi juga moral. “Karena itu seharusnya guru tidak mengorbankan jiwa pendidiknya tetapi tetap sejahtera. Kami juga berharap pendidikan dapat dinikmati oleh semua kalangan,” ujarnya.
Sumber: Joglosemar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar