Senin, 02 Mei 2011

Buku Cetak Diganti Komputer Tablet

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mengembangkan komputer tablet yang berisi materi pelajaran. Komputer tablet ini nantinya akan menggantikan buku cetak pelajaran yang selama ini digunakan siswa sekolah.
”Komputer tablet ini akan digunakan sebagai bagian utama dalam sistem pelajaran,” ujar Mendiknas M Nuh di kantor Kemendiknas, Jakarta, Senin (2/5).

Nuh mengatakan, buku yang berbentuk cetak hanya akan menjadi penunjang komputer tablet. Sehingga para siswa tidak perlu lagi membawa buku yang banyak dan berat ke sekolah. ”Itu yang membuat mereka kecapekan,” ungkapnya.

Kemendiknas dalam hal ini bekerja sama dengan Balai Pustaka dalam menyediakan buku-buku materi pelajaran, Microsoft Indonesia dan Intel Indonesia.

Sayangnya Nuh tidak menjelaskan kapan komputer tablet ini mulai diluncurkan. Nuh juga tidak sempat menjelaskan mengenai komputer tablet ini, apakah akan dibagikan kepada setiap siswa atau mereka harus membeli.

Sementara Direktur Utama Microsoft Indonesia Sutanto Hartono mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan metode pengajaran para guru. Dengan program ini diharapkan guru dan tenaga pengajar akan siap menggunakan metode belajar mengajar abad ke-21.

”Selain itu juga dapat meningkatkan performa dalam hal e-learning,” jelas Sutanto.

Sutanto menjelaskan Microsoft berkomitmen memberikan dukungan peranti lunak yang dapat diunduh secara gratis dalam rangka proses akademik yang akhirnya akan mendukung karier para siswa di masa mendatang. Microsoft mendukung terus dunia pendidikan Indonesia dalam menyongsong era pendidikan abad 21.
”Soal harga akan dibicarakan lebih lanjut,” ujarnya.

Manager Humas Intel Indonesia Corporation Dhyoti R Basuki mengungkapkan hal serupa. Kerja sama ini merupakan pemanfaatan program dengan tujuan mendukung pilar-pilar kebijakan pendidikan di Kemendiknas.


”Dalam pelaksanaan kerja sama ini, Intel akan memperkuat inisiatif pendidikan di Indonesia. Bertujuan untuk memperluas konektivitas pendidikan berbasis TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dan pengembangan content. Kerja sama ini diharapkan membantu para guru dalam proses pengajaran sehingga menghasilkan metode belajar yang efektif sehingga akan mendorong kreativitas dan inovasi para siswa,” jelasnya.

Sumber: Joglosemar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar