Senin, 02 Mei 2011

Sekolah Buruh

Hari ini tanggal 2 mei 2011, bangsa kita merayakan hari Pendidikan Nasional. Hari ini merupakan hari yang istimewa karena merupakan hari yang menentukan nasib sebuah bangsa. Pendidikanlah yang memberikan andil demikian besar bagi kemajuan sebuah bangsa. Bangsa yang ingin maju dan besar maka harus memajukan dan membesarkan dunia pendidikannya.

Pendidikan bertumpu pada sekolah. Sekolah yang baik akan menghasilkan siswa yang baik. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, sekolah harus mendapatkan perhatian yang besar dari semua unsur Negara, baik itu pemerintahan maupun rakyatnya.

Beberapa waktu yang lalu, sekolah kita menyelenggarakan ujian nasional. Baik tingkat SLTP maupun SLTA. Ujian tersebut akan menentukan nasib para siswa kita apakah bias melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Ujian nasional yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional akan menentukan nasib bangsa ini beberapa puluh tahun yang akan datang. Mereka yang lulus tahun ini akan memberikan kontribusinya beberapa tahun yang akan datang. Kontribusi tersebut akan menentukan arah dan masa depan bangsa Indonesia.

Apakah mereka yang lulus tahun ini akan menjadi pencari kerja, pekerja atau buruh, atau menjadi orang yang menyediakan lapangan kerja. Kedua hal ini merupakan hasil atau produk sebuah sekolah. Sekolah yang berorientasi kualitas akan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Begitu pula sebaliknya. Artinya, lulusan sebuah sekolah merupakan cerminan dari sekolah tersebut.

Bila lulusannya banyak yang membutuhkan pekerjaan, maka sekolahnya hanya memproduk lulusan pencari pekerja. Begitu juga bila lulusannya banyak yang menciptakan lapangan kerja, maka sekolahnya tentu berorientasi sebagai pencipta lapangan kerja.

Kalau banyak rakyat Indonesia yang bekerja sebagai buruh, itu tandanya sekolah kita hanya berorientasi buruh. Artinya, sekolah kita puas apabila lulusannya diterima sebagai pekerja, apapun pekerjaannya. Idealnya, pendidikan atau sekolah memproduksi lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Untuk mencapai hal tersebut memang tidak mudah. Tapi kita tidak boleh menyerah. Semua pelaku pendidikan harus bekerja sama untuk memajukan pendidikan kita. Sekolah tidak bisa bekerja sendiri. Namun demikian, tidak bisa juga terlalu berharap kepada masyarakat atau pemerintah. Sekolah harus kreatif memanfaatkan semua faslitas yanga ada demi tercapainya kualitas lulusan yang baik.

Kreatifitas dan inovasi harus menjadi penggerak utama dalam rangka memajukan dunia pendidikan. Sekolah yang tak kreatif dan tak inovatif bukanlah sekolah yang baik.

Kita tentu tidak berharap bahwa sekolah kita hanya memproduksi buruh. Sebab, tidak sekolahpun orang bisa bekerja dan menjaid buruh. Yang terpenting adalah membentuk jiwa, kepribadian, dan sikap mental yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Coba kita perhatikan lembaga pendidikan kita, terutama perguruan tinggi atau universitasnya. Berapa banyak dari alumninya yang mampu menciptakan lapangan kerja. Kalau yang sudah bekerja tentu banyak. Tapi yang menciptakan lapangan kerja pasti tak sebanyak yang bekerja.

Sekolah atau lembaga pendidikan terbaik adalah yang menghasilkan para pencipta pekerjaan. Diantara ratusan atau bahkan ribuan lulusan perguruan tinggi yang diwisuda tiap tahun, berapa yang mampu menciptakan lapangan kerja. Kalau belum sampai 20%nya, maka lembaga pendidikan tersebut masih belum berkualitas. Kalau saja 10% dari lulusan lembaga pendidikan tinggi kita yang ratusan bahkan ribuan tersebut mampu menciptakan lapangan kerja, dan setiap mereka itu mempekerjakan 3 orang saja maka berapa banyak tenaga kerja yang berhasil ditampung.

Kita memang belum pernah mendengar (atau saya saja yang tahu) rencana pemerintah tentang standar pendidikan yang demikian. Standar yang ada sekarang ini sepertinya sangat filosofis sehingga sangat abstark untuk diterapkan. Kita hanya terpaku pada sikap mental, budi pekerti, dan lain-lain. Tujuan yang tidak implementatif ini akan menambah kabur dunia pendidikan kita. Untuk itu, diperlukan komitmen bersama agar semuanya menjadi lebih baik dan jelas. Standar yang ada sekarang ini bukan tidak baik, tapi harus ditambahkan dengan hal-hal yang nyata dan ril. Dengan demikian, pendidikan kita menjadi lebih membumi dan mampu manjawab tantangan jaman.

Selamat hari Pendidikan Nasional. Semoga menjadi lebih baik lagi. Amin.

Sumber: Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar