DKI Jakarta tak lagi menjadi favorit dalam ujian nasional tahun ini. Dari sekian daerah yang bersaing menjadi yang terbaik, nilai UN murni di DKI justru tidak termasuk kategori 10 terbaik.
Sekolah di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi sekolah yang nilai UN murninya paling tinggi. Sekolah tersebut adalah SMA Negeri 10 Fajar Harapan yang berlokasi di Kota Banda Aceh. Dengan pesertanya yang berjumlah 61 siswa, SMA ini berhasil meraih nilai rata-rata tertinggi, yaitu 9,53.
Di posisi kedua sekolah terbaik adalah SMA Negeri 4 Denpasar dengan jumlah siswa 259. Nilai rata-ratanya berbeda 0,04 saja dari SMA Negeri 10 Fajar Harapan, 9,49. Dan urutan ketiga diraih SMA Negeri 1 Tasikmalaya dengan nilai rata-rata 9,40. Jumlah siswanya lebih banyak, yaitu 302 peserta. Sisanya berasal dari kabupaten Lamongan, kabupaten Aceh Besar, kota Bekasi, dan kabupaten Kudus.
Dari SMA Negeri 4 Denpasar pula, 4 orang siswa menjadi siswa terbaik yang nilai UN murninya tertinggi se-Indonesia. Sisanya diraih anak-anak dari SMA Negeri 2 Tasikmalaya, SMA Negeri 2 Lamongan, dan SMA Negeri 2 Bekasi.
Untuk tingkat sekolah menengah kejuruan, nilai rata-rata tertinggi diperoleh dua provinsi, yaitu Sumatra Utara dan Jawa Barat. Di tingkat nasional, SMK Negeri 1 Sipispis lah yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi. Dengan jumlah peserta UN 27 orang, SMK yang terletak di kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara ini memperoleh nilai rata-rata 9,44.
Dua sekolah swasta di kabupaten ini juga meraih nilai UN tertinggi, yaitu SMK Yapim Sei Bamban dan SMK Darul Amaliyah. "Kalau di SMA sekolah negeri yang berjaya, di tingkat SMK sekolah swasta yang tertinggi nilai rata-ratanya," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, akhir pekan lalu.
Namun DKI cukup berbangga karena dua siswa yang berasal dari DKI berhasil masuk 10 besar yang perolehan nilai UN murninya tertinggi. Mereka berasal dari Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Sisanya berasal dari kota Bandung, kota Cimahi, kota Malang, kabupaten Bantul, kabupaten Sragen, dan kabupaten Wonogiri.
Sumber: Republika Newsroom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar