Selasa, 10 Mei 2011

Mencermati Potensi Gifted pada Anak

Apakah anak anda sering ngeyel, sulit diatur, keras kepala, humoris bahkan senang meledek, kritis, eksploratif alias senang mencoba berbagai hal dan kreatif atau banyak ide? Kalau ya, jangan buru-buru mencap sang anak dengan label buruk seperti ‘nakal’ atau ‘kurang ajar’ lalu kita menghukumnya dengan pukulan, caci maki dan sanksi lainnya. Percayalah….sesungguhnya anda tengah mendapat amanah dari Tuhan YME untuk mengasuh seorang Anak Gifted atau Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat Istimewa (CI+BI) yaitu anak penyandang ‘gen jenius’ yang memiliki potensi unggul.

Sayangnya ilmu tentang Anak Gifted di Indonesia begitu lambat berkembang karena kurangnya sosialisasi pada masyarakat hingga banyak orang tua bahkan para pendidik sekalipun tidak mengetahui hal ini. Kesalah pahaman seringkali terjadi hingga Anak Gifted kerap diabaikan, diperlakukan dengan semena-mena dan bahkan sering mendapatkan salah diagnosa yaitu ADD-ADHD, Autis, Asperger, pengidap gangguan jiwa dan lainnya. Tak heran bila mereka lebih banyak berada di jalanan, rumah sakit jiwa atau di penjara ketimbang meraih prestasi akademis yang tinggi serta berbagai medali penghargaan.

SEJARAH

Di abad ke-4 SM Plato sesungguhnya telah mempelajari tentang keberbakatan pada individu unggul yang lalu diklasifikasikan menjadi 3 kategori terdiri dari tipe Emas, Perak dan Perunggu. Diantara ketiganya, tipe Emas dianggap sebagai individu paling unggul karena banyak memiliki kelebihan dibandingkan lainnya sehingga memerlukan pendidikan khusus karena sangat diperlukan Negara untuk menduduki posisi penting dalam pemerintahan.

Selanjutnya Sir Francis Galton (saudara sepupu pencetus teori evolusi Charles Darwin) pada tahun 1869 memberikan pengertian tentang Giftedness yang diperkenalkan pada masa itu, merujuk pada suatu bakat istimewa yang tidak lazim dimiliki oleh manusia biasa yang ditunjukkan oleh seorang individu dewasa. Titik tekan konsepsi keberbakatan istimewa menurut Galton ada pada berbagai bidang. Ia memberi contoh seperti ahli kimia Madame Curie sebagai Gifted chemist (ahli kimia dengan bakat luar biasa atau istimewa). Menurut Galton keberbakatan istimewa ini adalah sesuatu yang sifatnya diwariskan, artinya keberbakatan istimewa adalah suatu potensi yang menurun (Genetically Herediter). Anak-anak yang menunjukkan suatu bakat yang istimewa ini kemudian lazim disebut sebagai Gifted Children.

Pada tahun 1978 Renzulli menemukan ‘Konsepsi The Three Rings’ yang menyebutkan bahwa Anak Gifted adalah anak-anak yang memiliki tiga komponen utama yaitu IQ di atas rata-rata (Very Superior: skala Wechsler 130 dan Binet 140), memiliki kreativitas yang tinggi serta motivasi dan komitmen tugas yang tinggi.

Mengingat Indonesia memiliki sekitar 1,3 juta anak usia sekolah yang berpotensi Gifted, sudah sepatutnya masyarakat dan pemerintah peduli pada pendidikan mereka yang kelak menjadi sumber SDM unggul hingga dapat diberdayakan untuk memajukan negara serta mengangkat martabat Indonesia di dunia Internasional.

IDENTIFIKASI

Bagaimana cara mudah untuk mengenali potensi Gifted pada anak kita? Mengingat tak ada satu bayi pun yang saat dilahirkan langsung diberi label Gifted di dahinya oleh Tuhan Sang Maha Pencipta. Untuk itu para orangtua diharapkan agar jeli mengamati perkembangan perilaku anaknya mulai dari saat dilahirkan, saat kanak-kanak dalam kesehariannya di rumah serta performanya saat di sekolah.

Saat Bayi

Menurut para ahli keberbakatan di negara maju, seorang anak yang berpotensi Gifted dapat dilihat dari perkembangannya sejak usia 0 – 2,5 tahun melalui gejala umum yang ditunjukannya seperti:

1. Bobot tubuhnya lebih besar dibanding rata-rata anak lainnya saat dilahirkan

2. Tidak sabaran

3. Cepat dalam perkembangan membalas senyuman dan melihat ke sekeliling

4. Waktu tidur yang sedikit

5. Sangat waspada

6. Sangat sensitif

7. Perkembangannya cepat

8. Mempunyai pola yang tetap dan teratur

9. Seringkali sangat tergantung, seringkali menuntut perhatian lebih

10. Mempunyai daya ingat yang kuat

Saat Berada Di Rumah

Menurut Smutny ( 2003), cara lain yang dapat digunakan para orang tua dalam mengidentifikasi Anak Gifted yakni saat berusia antara 4 sampai 8 tahun dengan mengamati perilaku mereka saat berada di rumah antara lain cenderung:

1. Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap banyak hal

2. Memiliki banyak perbendaharaan kata dan menggunakan kalimat lengkap saat berbicara

3. Memiliki sense of humor yang tinggi dan berpikir dengan cerdas

4. Menyelesaikan masalah dengan cara yang unik atau tidak biasa

5. Memiliki ingatan yang bagus

6. Menunjukkan bakat yang menonjol dalam seni, musik atau drama

7. Menunjukkan imajinasi yang orisinil

8. Mandiri dan berinisiatif

9. Memiliki minat baca yang tinggi

10. Memiliki perhatian dan keinginan yang menetap dalam tugas yang dikerjakan

11. Merupakan anak yang dapat belajar dengan cepat


Saat Berada di Sekolah

Pemilik intelegensi tinggi bukan hanya para Anak Gifted saja, tapi juga dimiliki Anak Bright/High Achiever. Meski keduanya sama-sama memiliki IQ di atas rata-rata, namun memiliki karakteristik berbeda yaitu:



Bright/HighAchiever
Gifted
Menjawab pertanyaan dengan benar
Mempersoalkan pertanyaan
Berminat dengan sesuatu
Penasaran dengan sesuatu
Menunjukkan perhatian
Terlibat emosional, mental, dan fisik
Gagasan bagus, populer
Gagasan aneh, konyol, tidak umum
Bekerja keras agar sukses ujian
Jarang belajar, hasil ujian bagus
Menjawab soal sesuai pertanyaan
Memperluas konteks pertanyaan
Suka linearitas
Gemar kompleksitas
Pemerhati yang baik
Pengamat yang kritis, bawel
Mendengarkan penuh minat
Menyimak untuk siap berdebat
6-8 kali pengulangan materi
8 kali pengulangan materi
Memahami gagasan orang lain
Membentuk gagasan sendiri
Senang berteman dengan sebaya
Bergaul dengan orang dewasa
Menarik kesimpulan
Mempertanyakan keputusan
Menyelesaikan tugas yang diberikan
Memulai proyek sendiri
Berminat dengan sesuatu
Penasaran dengan sesuatu

Sumber: Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar