Evaluasi hasil ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA) Maret lalu menunjukkan, mata pelajaran matematika dan bahasa Indonesia masih menjadi momok siswa.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menjelaskan, hal tersebut terlihat dari persentase siswa yang meraih nilai di bawah 5,5 pada kedua mata pelajaran itu.
“Pada mata pelajaran matematika, 51,44 persen atau 2.391 siswa tidak lulus. Sementara 38,44 persen atau 1.786 siswa tidak lulus pada mata pelajaran bahasa Indonesia,” kata Mendiknas, Jumat (20/5).
Mendiknas melanjutkan, untuk mata pelajaran bahasa Inggris, siswa yang meraih nilai di bawah 5,5 hanya 3,27 persen atau 152 orang. “Saya juga heran, mengapa siswa Indonesia justru lebih pintar bahasa Inggris,” imbuhnya.
Pada mata pelajaran jurusan seperti Sosiologi, Fisika, Kimia, dan Biologi, siswa yang tidak lulus 319 orang atau 6,86 persen.
Sementara pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan ada hal lain yang perlu dicapai dalam sistem pendidikan nasional. Melalui sistem pendidikan yang mencerdaskan dan bermoral, tidak menutup kemungkinan pada abad ke-21, Indonesia bisa lahir sebagai negara maju.
“Sasaran pendidikan bukan hanya kecerdasan tetapi juga moral, budi pekerti, serta kepribadian yang tangguh, unggul dan mulia,” kata Presiden pada acara yang digelar di Hall D PRJ, Kemayoran, Jakarta.
SBY yakin dalam periode 10, 20, 30, atau 100 tahun lagi akan tercipta generasi muda yang unggul. Menurutnya, Indonesia membutuhkan generasi muda unggul sebagai pilar negara maju di abad ke-21.
“Dengan ridha Tuhan Yang Maha Kuasa, dan dengan kerja keras, Indonesia bisa jadi negara maju,” kata Presiden menegaskan.
Sumber: Joglosemar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar