Selasa, 03 November 2009

Tak Boleh Ada Diskriminasi dalam Pendidikan


JAKARTA, KOMPAS.com. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Moh. Nuh mengingatkan, dalam dunia pendidikan tak boleh ada sikap diskriminatif yang disebabkan adanya perbedaan kaya dengan miskin akibat faktor wilayah kota dan desa sehingga seseorang kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan.

Pernyataan itu dikemukakan Nuh dalam jumpa pers seusai menghadiri seminar internasional pendidikan madrasah negara E-9 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (3/11).

Negara E-9 adalah negara yang berpenduduk besar dan peduli dalam memajukan pendidikan. Negara itu adalah Banglades, Brasil, China, India, Indonesia, Meksiko, Mesir, Nigeria, dan Pakistan.

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali di kesempatan yang sama mengatakan, pendidikan di madrasah mengacu kepada kurikulum pendidikan nasional ditambah pendidikan agama.

Para siswanya punya kesempatan yang sama untuk belajar sebagaimana yang materinya diberikan kepada siswa di sekolah yang ada di bawah Depdiknas. "Jadi, tak ada perbedaan dalam upaya memajukan anak didik," kata Menag.

Namun, Suryadharma Ali mengakui bahwa kualitas anak didik di madrasah masih tertinggal dari anak didik yang berada di bawah Depdiknas. Hal ini terjadi karena latar belakangnya, mulai soal anggaran hingga kelengkapan pendukung di madrasah.

Moh Nuh mengingatkan agar cara pikir belajar di madrasah lebih rendah dihindari. Sebab, materinya toh tak jauh dan bahkan ada materi tambahan.

Mendiknas juga menjelaskan, dalam pendidikan juga tak boleh ada diskriminasi hanya karena dilatarbelakangi kaya dan miskin. Semua saling melengkapi dan punya kesempatan yang sama.


Sumber: edukasi.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar