Selasa, 10 November 2009

SBY kritik metode pendidikan nasional


Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik metode pendidikan nasional yang tidak mendorong siswa untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas sehingga sulit memunculkan para wirausaha maju.
“Saya ingatkan Mendiknas, coba sejak TK, SD, SMP, SMA itu metodologinya jangan guru aktif siswa pasif, dan hanya sekadar mengejar ujian, rapor. Kalau itu yang dipilih maka anak-anak bersekolah tidak berkembang kreativitasnya, inovasi dan jiwa wirausahanya,” kata Presiden saat membuka Temu Nasional 2009 di Jakarta, Kamis (29/10).

Menurut dia, jiwa wirausaha atau enterpreneur penting untuk dipupuk sejak kecil, sehingga pendidikan nasional tidak hanya melahirkan para pencari kerja tetapi pencipta lapangan kerja.

“Ini perlu reformasi di bidang pendidikan nasional. Guru dan dosen harus diajak untuk bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan, inovasi dan kreativitas,” katanya.

Dikatakan Presiden, jumlah wirausaha di Indonesia masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan negara-negara lain seperti di Amerika dan Singapura.

Presiden dalam kesempatan itu juga menegaskan mengenai target pembangunan nasional yang harus ‘pro growth’, ‘pro job’ dan ‘pro poor’, yang bisa dicapai dengan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kewirausahaan dan inovasi teknologi.


Sumber: www.solopos.com/pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar