Rabu, 18 November 2009

Multiple Inteligent Research YIMI Dijadikan Acuan


GRESIK, KOMPAS.com. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI) Gresik, Jawa Timur, menjadi acuhan pembelajaran dari beberapa sekolah. Sebanyak 50 peserta studi banding dari lima sekolah berbeda, Rabu (18/11), langsung mengadakan peninjauan di lapangan untuk melihat proses pembelajaran tersebut di YIMI.
Lima sekolah itu, yaitu SD Mutiara Ilmu Bangil (Pasuruan), SD Sabilul Qoirot (Semarang), MIN Sedati (Sidoarjo), SD IT Al Uswa (Surabaya) dan SMP Muhammadiyah 9 (Surabaya), mengadakan Studi banding di TK, SD dan SMP YIMI Gresik. Kunjungan dimaksudkan untuk melihat lebih dekat proses pembelajaran yang diterapkan YIMI.

Kepala YIMI Abdul Hakim menjelaskan, dalam proses belajar dan mengajar yang diterapkan YIMI dengan metode Multiple Intelegent Research (MIR), yang artinya proses pembelajaran menekankan pada keunggulan kecerdasan siswa yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan siswa.

"Ada delapan logika yang diterapkan yaitu matematika, interpersonal, intrapersonal, naturalis, musikal, special visual, linguistik dan kinestetis. Ini yang membedakan cara belajarnya dengan sekolah lain," katanya.

Dengan cara semacam itu, para guru dengan mudahnya mengajar karena sesuai dengan kecerdasan siswa. Pada metode MIR tersebut dibuat data riwayat intelektual anak, mengelompokkan anak sesuai kecenderungan kecerdasan dan mneyesuaikan guru dalam proses belajar.

"Di YIMI, metode MIR sudah dilaksanakan sejak 2004," tutur Hakim.

Menurut dia, sekolah dikatakan unggul apabila tidak menitik beratkan kualitas input siswa, tapi kualitas proses belajar, kualitas kompetisi guru dan pelatihan dan pengembangan guru.


Sumber: edukasi.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar