Anggaran penyelenggaraan ujian nasional dan ujian kesetaraan tahun ini mencapai Rp 587 miliar. Soal-soal ujian nasional telah dicetak dan siap didistribusikan.“Tetapi jangan kaget, ini bukan untuk SMA saja tetapi untuk semua,” kata Kepala Balitbang Kemendiknas, Mansyur Ramli, di ruangan Media Informasi, Gedung Kemendiknas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2011).
Mansyur merinci angka tersebut digunakan untuk biaya penyelenggaraan UN SMP, MTs, SMPLB, SMA, Madrasah Tsanawiyah, SMALB dan SMK, yang mencapai Rp 353 miliar.
Untuk pengawasan Rp 67 miliar, penyelenggaraan UN SD totalnya Rp 62 miliar. “Itu mendapat bantuan dari provinsi,” ujarnya.
Selanjutnya untuk Ujian Kesetaraan gelombang paket A, B dan C Rp 68 miliar. Selebihnya, Rp 37 miliar untuk koordinasi dari pusat ke provinsi dan daerah-daerah. “Masalah percetakan sudah dalam tahap percetakan dan beberapa sudah didistribusikan,” kata Mansyur.
Ia mengaku ada kendala dalam hal percetakan, seperti daerah yang cukup jauh. “Misalnya untuk Aceh, soal dicetak di Ciawi. Jawa Timur, dicetak di Jakarta. Begitu pula Sumatera Barat yang soalnya dicetak di Jakarta. Kita berharap kawan-kawan dari perguruan tinggi dan pihak kepolisian bisa mengawal pendistribusian sampai ke daerah tujuan,” papar dia.
Per 12 April 2011, jumlah sekolah yang menyelenggarakan UN untuk SD, MI (Madrasah Ibtidaiyah), dan SDLB ada 163.490 sekolah dengan 4.249.367 siswa. SMP, MTs, SMPLB ada 4.7369 sekolah dengan 3.716.596 siswa. SMA, Madrasah Tsanawiyah, SMA LB, SMK ada 25.656 sekolah dengan 2.442.599 siswa.
Sumber: Solopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar