Colomadu, Karanganyar, ditetapkan menjadi percontohan optimalisasi kondisi kesehatan intelligencia anak oleh Kementerian Kesehatan. Kegiatan dipusatkan di Pediatric Neurodevelopment Therapy pimpinan Nawangsari Takarina MPsi yang berkedudukan di Colomadu, Karanganyar.
Hal itu disampaikan Kepala Sub Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Intellegencia Anak, Kementerian Kesehatan, dr Gunawan Bambang, kepada wartawan di sela-sela Pertemuan Orientasi Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Intelligencia Kesehatan di Hotel Lor In Karanganyar, Jumat (11/3).
Ia menerangkan selama ini belum ada penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) secara komprehensif sehingga mampu menghasilkan anak cerdas sebagai calon pemimpin masa depan. Anak yang cerdas, katanya, tak sekadar cerdas secara akademik, tapi anak yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
“Anak itu sendiri ada dua tipe, anak sehat dan anak bermasalah. Anak yang bermasalah harus diperbaiki otaknya dengan stimulan yang benar,” jelasnya.
Ia menilai selama ini pemberian stimulan kepada anak belum optimal. Padahal pemberian stimulan ini harus dimulai sejak anak berada dalam kandungan usia lima bulan. Jika pada saat dalam kandungan, pada masa golden age dan pertumbuhannya seorang anak mendapatkan stimulun secara benar, ia akan menjadi anak yang berkualitas.
“Orang yang baik adalah orang yang mempunyai kapasitas otak baik. Yaitu orang yang memiliki pola berpikir baik, cerdas emosional dan spiritualnya. Oleh karena itu pemberian stimulan harus tepat,” ungkapnya.
Sumber: Solopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar