Senin, 26 Juli 2010

Pendidikan Bukan Barang Dagangan

Jakarta. Mari kita melihat bagaimana dunia Pendidikan kita pada hari-hari ke depan setelah berbagai proses mulai dari ujian nasional hingga ujian yang bersifat lokal. Sebelumnya ucapan selamat untuk siswa-siswi terbaik dengan nilai memuaskan. Apabila demikian timbul pertanyaan apakah dunia pendidikan kita masih memprihatinkan?

Mungkin jawabanya kita kembalikan ke diri kita sendiri. Untuk masa depan anak bangsa, yang harus disesuaikan, diubah: turunkan harga biaya pendidikan di Indonesia.

Tingkat lanjutan dan tinggi. Pendidikan untuk seluruh Masyarakat. Bukan untuk Masyarakat tertentu. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Harus dikaji kembali mengenai otonomi dunia Pendidikan. Tingginya biaya dunia pendidikan kadang membuat kekhawatiran di masyarakat akankah kemungkinan meningkatnya antara lain kriminal-kriminal muda? Apa iya demikian? Ini harus menjadi perhatian kita bersama.

Sekolah Standar Internasional

Maraknya sekolah dengan predikat standar internasional, ke mana arah, tujuan, dan fungsinya? Ke mana mau dibawa? Apa Ini? Apa Itu? Bagaimana standar masional? Pendidikan merupakan investasi masa depan anak. Bukan barang dagangan.

Bahkan, di beberapa daerah biaya pendidikan untuk misalnya sekolah menengah negeri mematok biaya tinggi (mahal) sehingga tidak dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Itulah antara lain berbagai wacana di masyarakat mengenai dunia pendidikan kita.

Standar Pendidikan sebenarnya dapat dimulai dengan penyeragaman kurikulum. Dengan adanya Dewan Pendidikan sampai Komite Sekolah dapat menjadi alternatif pendorong bagi terciptanya satu penyeragaman kurikulum. Mulai dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Apabila melihat berbagai kondisi tersebut Pendidikan Kita masih memprihatinkan, bukan?

Penyeragaman Kurikulum

Penyeragaman kurikulum nasional menjadi salah satu tolok ukur bagi kegiatan belajar mengajar serta dapat menjadi dasar pegangan bagi pendidik dan terdidik. Setelah itu baru bicara Standar Internasional.

Bagaimana bicara, bertindak apabila standar penyeragaman kurikulum saja masih apa ini? Apa itu? Termasuk menyiapkan bagaimana petunjuk pelaksanaanya.

Swadaya masyarakat sejauh ini berjalan di tingkat PAUD dan tingkat lanjutan awal, menengah. Ini pun belum optimal serta bagaimana pengakuan Pemerintah terhadap lembaga ini? Perlu adanya peran serta perhatian Departemen Pendidikan Nasional untuk hal tersebut karena ini juga merupakan Pendidikan murah, gratis, dan formal.

Peran swadaya masyarakat juga Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan serta Departemen Pendidikan Nasional dapat bersinergi untuk menciptakan pendidikan tingkat lanjut dan tinggi. Bukan hanya misalnya sebatas PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Bermain, dan Belajar.

Peran serta Pemerintah Dan Orang Tua

Dus, Pemerintah, Departemen Pendidikan Nasional sebagai lokomotif berperan penting dalam berbagai situasi kondisi di masyarakat berkaitan dengan dunia pendidikan kita. Sehingga, tidak ada lagi siswa-siswi berprestasi di sekolah tetapi tidak lulus dalam UN. Ada apa Mengapa sampai terjadi? Ini menjadi juga salah satu permasalahan.

Pendidikan merupakan kebutuhan dan investasi masa depan anak bangsa. Harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan Masyarakat. Selain peran orang tua yang juga memperhatikan, mendidik anak-anaknya lebih baik lagi mutu pendidikan. Dari sarana dan prasarananya serta peran serta pendidik formal. Alangkah bijaknya menjadi perhatian khusus.

Sertifikasi

Proses dilaksanakanya Sertifikasi untuk para Pendidik merupakan salah satu keterbukaan bagi peningkatan para pendidik. Terlepas dari kekurangan dan kelebihan masing-masing termasuk sistimnya. Adanya satu keseragaman kurikulum nasional sepertinya mutlak bagi perkembangan dunia pendidikan kita ke depan.

Peran orang tua bagi Pendidikan di luar jalur formal dan non formal. Apabila satu standar kurikulum dapat tercipta maka akan menjadi dasar pegangan pendidikan bagi pendidik formal dan non formal juga untuk terdidik.

Biaya Pendidikan Terjangkau

Biaya Pendidikan yang terjangkau dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Bagaimana? Antara lain partisipasi swadaya masyarakat hanya saja kembali pada harus ada kejelasan pemerintah dan tentu saja publik terhadap lembaga ini. Seperti Universitas Terbuka misalnya. Demikian juga tingkat di bawahnya.

Apabila Penyeragaman kurikulum nasional maka dapat membuka jalan berbagai upaya tersebut. Subsidi dapat digunakan untuk pendidik dan terdidik Berprestasi serta BOS (Biaya Operasional Sekolah). Dibutuhkan satu sinergi demi kepentingan dunia pendidikan yang dapat dirasakan seluruh masyarakat dan terjangkau. Harus ada data secara detail seperti apa yang terjangkau oleh seluruh lapisan Masyarakat?

Datanya Harus jelas. Sehingga, menjadi harapan kita bersama agar pendidikan kita bangkit menjadi lebih baik lagi ke depan. Salam.


Oleh: Yusuf Senopati Riyanto
Ciganjur Cinere Jakarta, yusuf_riyanto@yahoo.com, 08159118408

Sumber: suarapembaca.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar