Kamis, 08 Juli 2010

Kenalilah Aku, Guru...!!!


Saya membaca satu tulisan seorang guru yang dikenal oleh anak saya di negara tetangga Singapore, dengan judul diatas, ia sangat terbeban dengan pendidikan anak. Karena ia begitu mencintai anak-anak, maka ia mau meluangkan waktu untuk mengetahui perasaan anak saat ia menuntut ilmu di bangku sekolah à Pendidikan di sekolah Singapore, tidak beda dengan di Indonesia, siswa belajar dengan beban tekanan baik tuntutan dari orang tua nya sendiri, kemudian ditambah tekanan dari pihak sekolahnya.

Untuk mencari tahu beban yang dipikul oleh si anak, maka ia rela melakukan penelitian dan ber-empati pada anak-anak yang dirasakan sangat kasihan karena harus hidup penuh tekanan dari dua sisi – Hasil penelitian ini dituangkan dalam tulisan yaitu suara hati anak, yang akhirnya membawa kesadaran berbagai pihak yang terkait à Karena tertulis dalam bahasa Mandarin, maka saya terjemahkan secara bebas, semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan kita,khususnya bagi guru maupun orang tua! Cukup panjang,semoga pembaca sabar dan mau membaca hingga habis! Maknailah setiap kalimat itu!

Pernakah anda mendengar :

Jika hidup dalam kritikan terus-menerus, maka saya dalam kondisi kesulitan

Jika hidup dalam kondisi yang selalu dimusuhi, pertengkaran akan menguasai hidup

Jika hidup selalu diejek, pesimis akan menghantui hidup saya

Jika hidup selalu di permalukan, perasaan dosa akan ku-peroleh

Jika hidup selalu dimotivasi, kepercayaan diri akan ku-peroleh

Jika hidup dalam penuh pujian , kenikmatan mampu ku-raih

Jika hidup dalam keadilan, kebenaran akan di pahami

Jika hidup dalam kedamaian, saling percaya akan didapatkan

Jika hidup dalam pujian, akan lebih mengasihi diri

Jika hidup penuh persahabatan, maka di temukan KASIH di-dunia.

Saya hanya bisa belajar dalam kehidupan nyata,

maka lingkunganlah yang menjadikan jati diri saya

Kehidupan lingkungan keluarga menjadikan jati diri saya,

Sebab itu, jika anda mau mengenal lebih dari diri saya, seharusnya banyaklah mengenal lingkungan keluarga saya.

Demi aku, silahkan mengenal lebih dekat dengan orang-tua-ku dan kerjasamalah dalam membimbing-ku. Karena waktu-ku bersama orang tua jauh lebih banyak.

Aku ingin anda memusatkan perhatian pada diri-ku, oleh sebab itu janganlah anda terlalu sibuk dan kecapaian, akibatnya anda kurang memperhatikan diri-ku lagi.

Janganlah menegur akan kesenangan saya, karena dari situ saya mampu menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi – ku

Saya mudah meniru, oleh sebab itu hati-hatilah dalam tutur-kata maupun perilaku anda

Berilah kesempatan dalam menyelesaikan masalah-ku, jika tidak mampu, bantulah aku, bersama-sama dalam memecahkannya.

Ajarilah aku dengan pengalaman hidupmu sehari-hari, karena untuk mengamalkan ajaran Tuhan hanya dari pengalaman hidup

Saat saya dalam emosi negatif, janganlah menggunakan Allah mengajariku, karena hanya dalam kondisi tenang / damai lah memampukan saya belajar banyak.

Jika saya berkelakuan buruk, karena ada sesuatu yang kurang yaitu kepuasan, Mengertilah aku dan bantulah aku untuk memperolehnya

Kadang dengan tidak sengaja melakukan kesalahan, tolong, janganlah saya dianggap telah berbuat dosa besar ! Janganlah menegorku karena bisa membuat aku tegang, yang mengakibatkan lebih fatal.

Usia ku masih kecil, pakailah kata-kata sederhana ( komunikasi bayi ) , jika aku telah lebih besar, jangan lagi menggunakan kata-kata sederhana ( komunikasi lebih dewasa )

Kesabaran dan kelapangan anda mampu membuat aku mencernakan pelajaran, karena dalam kondisi ini aku mampu belajar banyak.

Karena pujianmu, maka aku belajar lebih tekun dan lebih menikmati ujian-ujian.

Karena senyum-mu mampu mendorong aku lebih giat belajar !

Ya guru, Ilmu pengetahuan hanya dapat di ajarkan , tapi hubungan kita dapat menentukan saya belajar apa, sebab itu keakraban ini sangat di butuhkan-ku

Belajar melalui panca indra akan jauh lebih menarik bagi –Ku

Lorence mengatakan :

Belajar dengan mendengar hanya menyerap 30%, ditambah melihat bisa mampu menjadi 50%, ditambah lagi mengucapkan bisa 70%, jika melakukannya mampu menyerap hingga 90%.

Beritahukanlah apa yang di ajarkan dan pengharapan –mu, namun janganlah melampaui kemampuan-ku

Saya kurang senang dengan kurikulum yang baku, dengan adanya ini kurikulum menjadi target anda dalam mengajar, dan bukan menurut keinginan –ku lagi menjadi utama, pengalaman anda tidak sempat untuk diberikan, karena anda hanya ada satu ramuan yaitu target kurikulum

Berhubung diri saya berbeda dengan lain orang, jika anda menggunakan berbagai cara dalam mengajar, barulah kita semua bisa belajar bersama dengan baik.

Konsentrasi dalam belajar tidak bisa lama, jika cara belajar bervariasi, akan membuat aku lebih betah mengikutinya.

Jika aku di libatkan dalam materi belajar dan ikut merencanakan dalam membantu anda, maka aku akan belajar lebih cepat dan lebih dewasa.

Gunakanlah bahasa yang mudah di mengerti dalam mengajar, jangan terlalu puistis atau gagap dalam penyampaian

Gunakanlah materi atau bahan yang cocok untuk di sampaikan, karena lebih mudah untuk di cernakan.

Janganlah membandingkan diriku dengan orang lain, itu akan menyebabkan saya tidak nyaman. Bandingkanlah aku yang kemarin dan aku yang sekarang, itu akan jauh lebih baik.

Nilailah aku dengan kemampuan yang kumiliki, bukan dengan idealismu dalam menilai aku, itu akan menyebabkan anda putus asa.

Jangalah menegor-ku dihadapan semua teman-teman, aku akan lebih menghargai jika teguran itu berempat mata.

Banyaklah berkomunikasi dengan aku, dengan demikian anda akan lebih mengenal aku, dan aku lebih memahami serta lebih taat akan diri-mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar