Perkembangan teknologi yang begitu cepat, sangat mempengaruhi pola pikir seseorang. Bayangkan saja, dulu kita harus jalan kaki ke rumah tetangga kalau mau mengundang rapat atau acara lainnya. Tapi sekarang, cukup dengan memainkan jari, undangan sampai dengan cepat, tanpa khawatir kalau undangannya tidak terbaca atau kabur terbawa angin. Namun segi positif dari teknologi tempo doeloe tersebut, semangat untuk bersosialisasi setiap orang sangatlah tinggi. Karena mereka harus berjalan dari rumah ke rumah, dan itu membuka kesempatan bagi mereka untuk bertemu dengan tetangga atau teman, mereka bisa say hello atau ngobrol singkat.
Namun sekarang, cukup ada di dalam kamar, tanpa harus capek jalan, kita bahkan sudah bisa mengundang 1000 orang hanya dengan sekali pencet tombol, baik lewat HP atau lewat laptop. Kalau dilihat dari sudut negatifnya, sekarang anak-anak bisa dengan mudah mendapatkan video porno, baik lewat layanan di internet, atau dengan fasilitas Bluetooth yang biasa ada di HP atau di laptop. Anda sebagai orang tua, bagaimana? Sudah tahukah anda mengenai hal itu? Bila sudah atau belum, bagaimana menyikapinya?
Itu sedikit ilustrasi tentang perkembangan teknologi yang mengubah pola piker seseorang dan masyarakat. Semakin cepat teknologi itu berkembang, maka pola pikir manusia di seantero jagat raya ini pun semakin cepat berubah. Kita sebagai orang tua, yang mungkin terlalu sibuk bekerja dan segala urusan rumah tangga, sudahkah mengikuti perkembangan teknologi?
Bila anda tidak ingin buah hati anda terjerumus ke lembah hitam gara-gara pesatnya perkembangan teknologi tersebut, marilah mulai dari sekarang kita mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Perangkat teknologi yang biasa dipakai hampir semua orang adalah HP dan Laptop. Anak-anak pun sudah pandai dalam mengakses perangkat-perangakat tersebut. Bahkan kita sebagai orang tua kadang kalah start sangat jauh dalam hal ini. Mungkin kita tidak perlu mempelajari terlalu mendalam, namun setidaknya sebelum anak-anak kita, kita fasilitasi dengan HP dan laptop, alangkaj lebih bijaksananya bila kita sudah tahu tentang HP dan laptop. Sehingga bila anak-anak kita sudah memakai laptop untuk hal-hal yang negatif, maka kita sudah tahu sebelumnya dan bisa melacaknya. Sehingga hal-hal yang negatif yang bisa didapat dari laptop tersebut bisa diarahkan menjadi hal-hal yang positif.
Nah… inilah saatnya anda menjadi orang tua yang berpikir positif dan kreatif. Bagaimana caranya? Pengaruh-pengaruh negatif biasa dating dari luar rumah, dan bila anda bisa memproteknya di dalam rumah, maka buah hati anda pun akan semakin mengerti cara menggunakan laptop untuk hal-hal yang positif. Seperti saat kita menilai seseorang, bila kita hanya menilai seseorang dari sisi negatifnya saja, maka tidak mudah bagi kita untuk menemukan sisi positif dari orang itu. Untuk bisa menciptakan atau menemukan hal-hal yang positif, maka alangkah baiknya sebagai orang tua, kita juga harus selalu berpikir positif. Misalmya, pada saat kita memergoki anak kita mengakses situs tentang kekerasan. Bila kita sudah berpikiran negatif dan menghakimi anak kita dengan kasar, bahkan tidak memperbolehkan anak kita mengakses internet, itu artinya kita sudah berpikiran negative dan kita bisa disebut sebagai orang tua yang tidak kreatif. Bahkan kita telah menghambat kreatifitas buah hati kita. Bila kita mengalami hal itu, sebagai orang tua yang berpikir positif dan kreatif, alangkah baiknya bila kita menanyakan kepada buah hati kita dengan penuh kesabaran, tentang situs internet yang baru saja dia buka. Dan anda bisa mulai menasihati untuk tidak mengakses situs-situs tersebut, karena bisa mempengaruhi tingkah laku dan sifat buah hati. Sebagai orang tua yang berpikir positif, kita tidak boleh secara terang-terangan menuduh anak kita sebagai anak yang bandel dan sudah salah pergaulan.
Akan lebih berguna lagi bila kita bisa melanjutkan nasihat dan bimbingan kita dengan hal-hal yang kreatif. Misalnya, kita memberi sang buah hati tentang situs-situs yang baik dan boleh diakses. Akan lebih baik lagi anda bisa mengajar mereka tentang hal-hal yang bisa berguna untuk masa depan sang buah hati, misalnya mengajarkan cara membuat blog, menggambar dengan komputer, menulis dengan komputer, dan hal-hal yang positif lainnya. Jangan sampai kita seperti para kontraktor yang menggusur tanah milik orang-orang kecil, tanpa menyediakan lahan baru bagi mereka.
Nah… Sudahkah anda menjadi orang tua yang berpikir positif dan kreatif? Bila belum, marilah kita belajar lagi menjadi orang tua yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar