Minggu, 24 Oktober 2010

Perkembangan Otak di mulai dari Embrio

PROSES PERTUMBUHAN OTAK PADA EMBRIO DIMULAI DARI PERTUKARAN NEURON SAMPAI TRANSPORTASI SINYAL

Perlu diketahui bahwa otak manusia terbentuk sebelum manusia itu sendiri lahir, yakni sejak manusia berada dalam kandungan. Pada saat janin manusia memasuki hari ke 16 otak sudah mulai terbentuk, bahkan pada bulan ke enam otak yang tumbuh pada embrio, dengan banyak aliran pembuluh darah, hampir sama besarnya dengan tubuh embrio itu sendiri.
PERTUMBUHAN FISIK DAN INTELEKTUAL OTAK ANAK DARI 0 SAMPAI 18 TAHUN

Hasil penelitian para ahli membuktikan bahwa makin kecil/muda seorang anak, makin besar/cepat baik partum-buhan otak maupun perkembangan intelektualnya. Dan semakin besar/tua semakin lambat perkembangannya. Penting bagi para orang tua untuk tidak sekali-kali menganggap remeh tingkah dan pertanyaan anak, terutama pada usia-usia kritis yaitu 0 sampai 4 tahun (Golden Age)

MERANGKAI OTAK

Golden Age (0 - 4th); usia paling kritis bagi seorang anak. Sejak seorang bayi dilahirkan, sel-sel otaknya berkembang secara luar biasa dengan membuat sambungan antar sel; proses inilah yang mengukir pengalaman yang akan terbawa seumur hidupnya.

Pernahkan Anda mendengarkan radio yang disetel setengah-setengah antara dua stasiun. Itulah bunyi gelombang yang ditimbulkan oleh kegiatan neuron mengirim sinyal secara sembarangan. Neuron adalah nama sel yang ada di dalam otak seperti kawat yang menghantarkan listrik lewat sistem saraf dan otak. Sebaliknya gelombang kegiatan neuron yang tidak sembarangan mengeluarkan bunyi yang sangat jelas kertak... kertuk... kertak... kertuk...

Gelombang-gelombang kegiatan itu membentuk sirkuit otak menjadi pola-pola yang lama-kelamaan akan menye-babkan bayi yang lahir nanti mampu menangkap suara ayah, sentuhan ibu, atau gerakan mainan gantung di atas boksnya.Penemuan para ahli yang paling menakjubkan adalah bahwa kegiatan listrik sel-sel otak justru mengubah struktur fisik otak.

Pada saat kelahiran, otak bayi mengandung 100 miliar neuron, kira-kira sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti. Sesudah kelahiran, kegiatan neuronlah yang berperan untuk mengambil bagan kasar ini dan berangsur-angsur menghaluskannya; dan sesudah kelahiran, kegiatan neuron itu tidak spontan lagi, melainkan digerakkan oleh banjir pengalaman indra.Kegiatan neuron yang tidak spontan dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman itu yang menunjukkan bahwa bila tidak mendapatkan lingkungan yangmerangsangnya, otak seorang anak akan menderita.

Para peneliti di Baylor College of Medicine, menemukan bahwa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau jarang disentuh, perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih kecil daripada ukuran normal.Data di atas memperjelas pentingnya pengasuhan anak oleh orang tua sendiri, pentingnya penyediaan waktu untuk menyayang-nyayang anak, untuk mengajak anak berceloteh, dan memberikan rangsangan pada panca indera.

Pertanyaan berikutnya adalah :Apakah cukup sampai disitu proses tersebut kita biarkan, Apa yang selanjutnya harus kita lakukan terhadap otak anak-anak kita yang sudah terstruktur sedemikian rapihnya dan siap bersosialisasi dengan dunia luar itu?


Sumber: FEDUs(Lembaga Bina Anak dan Pengembangan Masyarakat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar