Bisakah kita dan sebagian besar para pemakai internet menggunakan alat ini secara sehat? Apa sih, yang dimaksud sehat disini? itu yang pertama kali kita harus luruskan. Apakah sehat berinternet itu adalah orangnya atau internetnya? Kalau orangnya? Sebagian besar orang pasti tahu dan gampang sekali mengetahui maksudnya, yaitu hanya orang yang sehat saja yang bisa menggunakan intertnet, jadi bukan orang yang sakit atau orang yang kurang ingatan (gila). Sebab orang yang sakit dan orang yang kurang ingatan (itu juga kata lain dari sakit jiwa, mungkin) tidak akan menggunakan internet (kecuali sakit dalam pengertian lain, misalnya sakit karena patah hati. Itu malah mungkin akan sangat produktif dalam meggunakan internet karena perlu sarana curhat yang cepat dan tepat}.
Sedangkan jika yang kita maksud disini sehat adalah internetnya. Apa sih yang dimaksud internet yang tidak sehat? Apakah, internet yang tidak sehat itu situsnya atau pengelola situsnya. (kalu blog detik pasti semua orang sudah tahu, sangat sehaaat) Dari sini kita bisa tahu bahwa mungkin yang dimaksud adalah bagaimana kita mampu menggunakan internet dengan bijaksana sehingga bisa menunjang dan mendukung pekerjaan kita menjadi lebih mudah (itukah yang dikatakan sehat?)
Kenapa sih, kita harus selalu rancu untuk memberikan judul tulisan? Kenapa kita tidak lebih berani dan terbuka. Saya sendiri tidak tahu harus mengucapkan dan berkomentar bagaimana. Mengapa tidak sebaiknya kita terbuka dan sedikit berani dalam berpendapat. Kita bisa mengatakan ‘no drug’. Apakah kita berani mengatakan ‘no pornografi in internet’. Apakah karena negara kita memang sangat terkenal sebagai pengguna internet terbesar didunia yang mengunjungi situs-situs porno? (menurut survay). Malukah kita? Atau bangga? Mungkin hanya diri kita sendiri yang tahu dan Tuhan tentunya.
Di zaman yang seperti sekarang ini, dimana internet sudah sangat mudah dan cepat didapati dan digunakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Mampukah kita membendung perkembangan teknologi digital yang salah. Mengapa kita katakan salah? Salah karena kita sama sekali tidak mampu mengendalikan diri kita sendiri bagaimana seharusnya menggunakan alat ini secara bijaksana. betapa mudahnya kita mampu mengakses hal-hal yang positif (sebenarnya), segampang hal yang negatif tentunya. Mengapa kita tidak menggunakan kesempatan ini. Padahal begitu banyak manfaat yang dapat kita ambil dari penggunaan internet ini yang juga berbanding terbalik dengan keburukannya. Mengapa kita tidak mampu untuk memilih? Walaupun kita sebenarnya tahu bahwa yang benar itu akan selalu benar dan yang salah itu juga akan selalu (pasti) salah. Lalu, mengapa kita tidak bisa memilih dengan bijaksana?
jika kita tahu bagaimana menggunakan waktu sebaik-baiknya ketika kita mengakses suatu informasi yang kita perlukan. maka beruntunglah kita, karena dengan demikian kita telah selangkah lebih maju dari orang-orang yang telah (mungkin) lebih dulu dari kita, tetapi menggunakan internet hanya untuk membuka situs-situs yang tidak (samasekali) bermanfaat. Karena telah lebih dulu juga mereka menyia-nyiakan waktunya tanpa mendapatkaan apa-apa, selain hanya sesuatu yang kosong semata, tidak ada arti apa-apa (nol besar).
Betapa, jika internet ini adalah waktu yang bagaikan pedang yang telah keluar dari sarungnya, yang bisa merobek-robek harga diri dan kemampuan kita tanpa kendali, yang kemudian akan semakin menenggelamkan dan mendangkalkan fikiran-fikiran kita sehingga semakin bertambah picik. Maka sebelum segalanya terlambat, seharusnya kita mampu mencari dan menemukan sarung pedang itu, sehingga kita bisa mengendalikan pedang tersebut dan terhindar dari luka yang semakin dalam, yang disebabkannya.
Akhirnya, jika kita sudah semakin jauh dari “sehat” dalam menggunakan internet ini, ada baiknya kita kembali berfikir untuk menggunakan “sarung pedang” itu, yaitu agama. Sebagai bangsa indonesia yang mengakui dan sangat percaya dengan Tuhan, sebagaiman sila yang diletakkan paling awal dari pancasila “Ketuhann Yang Maha Esa” maka salah satu jalan yang terbaik adalah menjadikan agama kita sebagai benteng utama untuk menghidari internet yang tidak sehat. Sehingga (mudah-mudahan) kita menjadi bangsa yang “hebat”.
Sumber: Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar