Rabu, 09 Juni 2010

Ide Dadang Hawari untuk Memerangi Pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Masyarakat kembali digegerkan kehadiran video mesum yang diduga melibatkan pekerja seni atau selebritis. Ironisnya, kecenderungan itu memperkuat dugaan bahwa masyarakat tengah dihinggapi adiksi terhadap pornografi.

Ihwal hal itu, Psikolog, Dadang Hawari menilai, pergaulan bebas sudah ada sejak lama di kalangan masyarakat Indonesia terutama selebritis. Menurut dia, sanksi moral sangat penting diberikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyebaran pornografi.

"Masalahnya, mengapa pergaulan bebas macam itu harus dipublikasikan atau didokumentasikan,"
ujar Hawari kepada Republika Online, Rabu Malam. Ia berpendapat, masyarakat Barat yang notabene menganut pergaulan bebas tidak pernah mempublikasikan atau mendokumentasikan adegan suami-istri, terkecuali, kata Hawari, ia merupakan pekerja pornografi profesional.

Memang, kata dia, tidak bisa dipungkiri, keberadaan video itu tak semuanya berasal dari keinginan seseorang tapi ada juga yang berasal dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Secara tidak sengaja menemukan video itu dan mempublikasikannya," ujar Hawari.

Karena itu, kata dia, sanksi moral sangat diperlukan guna menekan kecenderungan negatif tersebut. Namun, ia menyayangkan peran pemerintah yang begitu lamban dan kerap mengabaikan persoalan macam ini. "Kita punya Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Menteri Komunikasi dan Informasi tetapi semuanya terbilang lambat menangani," kata dia.

Ia juga menyayangkan, peraturan di negara ini tidak bersifat responsif melainkan pasif. Masyarakat diharuskan melapor dulu sebelum kejadian itu ditindak lanjuti. "Kalau sudah begitu, bagaimana mau bisa dicegah," tegasnya.


Sumber: Republika Newsroom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar