Kamis, 10 Desember 2009

Mungkinkah menunda kepikunan?


Apa yang dimaksud dengan pikun? Menurut KBBI, pikun atau linglung atau pelupa, dapat diartikan sebagai tingkah laku (sering lupa dsb nya) yang biasa terjadi pada usia lanjut. Ternyata pikun ini tidak hanya menghinggapi orang yang berusia lanjut, bahkan para eksekutif muda bisa terkena, yang sebagian disebabkan karena stres. Bedanya, kepikunan pada eksekutif muda, jika diberikan perawatan yang benar (sesuai dengan penyebabnya), maka kepikunan ini bisa disembuhkan.
Mengapa saya cerita tentang pikun?

Awal mula blog ini dibuat, antara lain juga untuk mengatasi agar tak mudah pikun. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, kami yang saat itu sedang mengikuti pelatihan kewirausahaan (diadakan oleh perusahaan, untuk mempersiapkan para staf/pejabat yang akan memasuki masa pensiun), diberikan pelatihan, dan salah seorang dokter menyarankan agar kita tetap melatih agar otak kita bekerja, dengan cara menulis, mendongeng, dan hal-hal yang membuat otak bekerja. Membaca ternyata merupakan pekerjaan pasif, yang tidak merangsang otak untuk berpikir, kecuali hasil bacaan tadi diceritakan kembali pada orang lain, atau dituliskan lagi.

Pada saat perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, saya membeli Intisari di stasiun, maksudnya untuk dibaca selama perjalanan. Karena ketemu teman perjalanan yang mengasyikkan, majalah tadi tak tersentuh. Kemudian karena kesibukan, Intisari tadi baru saya baca belakangan ini. Ternyata ada isinya yang menarik, yang berjudul “Masih Muda kok Pikun”, karangan M.Sholekhudin. Dan karena isinya menarik, saya ingin sharing di blog ini.

Menurut M. Sholekhudin, faktor risiko yang menyebabkan kepikunan datang lebih cepat, walaupun pada umumnya faktor ini dapat dikendalikan, adalah:

• Stres berkepanjangan
• Kurang istirahat
• Konsumsi obat2an tertentu
• Kebiasaan merokok dan minum alkohol
• Diabetes, hipertensi dan hiperkolesterolemia

Kelima hal tersebut dengan perawatan dan konsultasi dengan dokter dapat dikendalikan, dan pasien masih mempunyai kemungkinan sembuh seperti sediakala

Bagaimana menunda kepikunan?

Sebagaimana yang pernah saya peroleh saat pelatihan kewirausahaan, M. Sholekhudin juga menyatakan, bahwa jika kita tidak ingin cepat pikun, maka faktor risiko yang bisa mempercepat kepikunan harus dihindari. Selain itu ada tip yang disarankan agar kepikunan tidak datang lebih cepat, antara lain dengan:

a.Pelajari hal-hal baru

Dengan mempelajari hal baru, maka kita melatih fungsi otak untuk melakukan save. Pada saat kita mengingat kembali hal baru yang dipelajari, kita melatih sel otak untuk melakukan fungsi open. Latihan ini akan membuat otak lebih aktif dan tidak gampang pikun. Sebaliknya jika kita malas mempelajari hal baru, dan merasa nyaman dengan kondisi yang monoton, sel otak kita akan terbiasa hanya fungsi open saja (membuka data). Tidak terbiasa dengan fungsi save (menyimpan ingatan). Padahal, kedua fungsi ini sama pentingnya dalam kaitan daya ingat.

b.Jangan bebani otak melebihi kapasitasnya

Terus mengaktifkan otak dan mempelajari hal-hal baru memang diperlukan, tapi otak juga mempunyai titik jenuh. Jika terus menerus bekerja, kinerjanya akan seperti komputer yang terus dipakai bekerja. Fungsi konsentrasi akan terganggu, karena itu otak juga perlu istirahat.

c.Perbanyak kegiatan interaktif

Kegiatan interaktif akan membuat sel otak terlatih menerima data, menyimpan, mengolah dan membukanya kembali. Kegiatan interaktif ini, misalnya bertemu dan berdiskusi dengan orang lain. Disitu ada proses mendengar informasi, mengolahnya dan mengeluarkannya secara aktif. Kurangi kegiatan yang membuat kita menerima data saja, seperti menonton teve.

d. Terapkan gaya hidup sehat

Olahraga teratur akan memperlancar pasokan nutrisi dan oksigen ke otak sehingga sel-sel otak bagian memori selalu bugar. Gizi yang cukup akan membuat proses regenerasi sel otak menjadi lancar.

Sebagaimana yang pernah diajarkan pada saya saat pelatihan, kita memang tak bisa menghindari faktor usia lanjut dan pikun, namun kita bisa menunda kepikunan tersebut dengan gaya hidup sehat, selalu aktif mempelajari hal-hal baru, banyak berinteraksi dengan orang lain, kalaupun tak menungkinan bisa dilakukan dengan menulis. Dengan menulis, paling tidak kita berusaha mengingat kembali apa yang kita baca, serta berusaha menuliskan kembali dengan gaya bahasa seperti yang kita inginkan.

Aktif menulis di blog, bisa menjadi upaya untuk menunda kepikunan ini.

Bahan Bacaan:
1. M. Sholekhudin. Masih Muda kok Pikun. Intisari, Januari 2009 hal 54-60.
2. Pelatihan Kewirausahaan, untuk para Staf/pejabat salah satu Bank BUMN. Agustus 2006.


Sumber: edratna.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar