Tampak dari kejauhan iringan siswa-siswi yang naik 25 andong layaknya orang demonstrasi. Bagaimana tidak, dengan membawa sejumlah spanduk dan potongan kertas karton bertuliskan kata-kata. Mereka membentangkan dan mengacung-acungkan ke setiap pengendara motor yang melintas. Rute iringan andong tersebut ternyata singgah di Museum Radya Pustaka Solo, satu persatu mereka turun lengkap dengan seragam sekolah dan lembar kerja siswa yang dibawa setiap siswa sebagai laporan hasil pengamatan, Sabtu (6/2).
Iring-iringan andong ternyata acara rutin Wisata Budaya Surakarta yang digelar SMP Kalam Kudus Surakarta dengan tajuk Outing Class. Dalam kesempatan ini, sebanyak 153 siswa kelas VII beserta kelas khusus Check Point 1 menyambangi tiga tempat yakni Museum Radya Pustaka Surakarta, Keraton Kasunanan Surakarta dan tempat kerajinan palu gongso di daerah Wirun, Mojolaban, Sukoharjo.
Outing Class yang digelar SMP Kalam Kudus bertujuan sebagai media pembelajaran di luar kelas serta menambah variasi belajar siswa melalui keanekaragaman budaya. Pengalaman sejarah budaya bangsa tampaknya mulai ditanamkan sejak dini oleh segenap tenaga pendidik di Kota Solo.
“Acara bertajuk Wisata Budaya Surakarta kali ini sengaja kita pilih tempat-tempat bersejarah Museum Radya Pustaka Surakarta, Keraton Kasunanan Surakarta dan tempat kerajinan gamelan di daerah Mojolaban Sukoharjo, untuk menambah pengalaman dan variasi budaya para siswa sedini mungkin,” tutur Aris Subagio, Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMP Kalam Kudus Surakarta, kepada Joglosemar di sela-sela acara.
Para siswa terlihat sangat antusias sekali mendengarkan tiap informasi yang diberikan oleh pemandu wisata di masing-masing kelompok yang mendampinginya. Salah satunya Chistin Nathalia (13), mengaku sudah yang kedua kalinya berkunjung ke Museum Radya Pustaka.
“Saya sudah pernah datang ke Museum Radya Pustaka ini sebelumnya. Namun rasa penasaran saya akan benda-benda sejarah yang telah berumur ratusan tahun ini, mengantarkan saya untuk datang lagi ke sini. Acara seperti ini sangat bermanfaat sekali bagi saya, selain menambah pengalaman, kegiatan Wisata Budaya Surakarta ini seharusnya menjadi kewajiban kita bersama, dan dimasukkan menjadi agenda rutin sekolahan se-Surakarta,” paparnya. (Bonus Wibowo Bramhartyo)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar