Proses Pembelajaran

“He who asks is a fool for five minutes, but he who does not ask remains a fool forever.” (Chinese Proverb), pendidikan adalah sebuah dasar dari proses pembelajaran untuk generasi penerus bangsa ini. Sudah seharusnya kita bangga dengan negara Indonesia yang sangat besar ini, banyak negara lain yang menggangap negara kita ini sebagai negara yang kaya dan makmur. Oleh sebab itu sebagai negara yang kaya dan makmur maka kita memerlukan generasi penerus yang mampu membawa kemajuan mengikuti perkembangan jaman di saat ini.

Perkembangan jaman yang sangat pesat dewasa ini memunculkan persaingan baik antar individu maupun kelompok, sebagai seorang warganegara Indonesia kita harus mau dan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Semua dimulai dari proses pendidikan kita, pembelajaran usia dini sangat penting diterapkan untuk anak-anak didik kita. Dengan proses pembelajaran yang tepat serta kurikulum yang baik seorang anak didik dapat menjadi seorang penerus bangsa yang mampu bersaing dan maju menghadapai tantangan global.
Pendidikan Indonesia saat ini sudah berkembang kearah yang lebih baik, tetapi perkembangan jaman saat ini sudah beberapa langkah lebih maju dibandingkan pendidikan yang ada di negara kita ini. Berapa banyak dari anak-anak didik kita sekarang ini yang kurang berani bertanya, pernahkah kita berpikir sebuah pertanyaan yang tepat di waktu dan kesempatan yang tepat akan terus tertanam dalam diri anak-anak tersebut. Pernahkah dari antara kita semua mendapat pertanyaan yang sangat sulit dijawab dari seorang anak kecil? Pernahkah dari kita menjawab pertanyaan dengan jawaban yang asal-asalan? Pertanyaan yang “aneh” menurut kita tapi mungkin akan berarti banyak bagi anak-anak tersebut.

Bila kita mempunyai anak atau anak didik cobalah lebih memahami sisi keingintahuan mereka, memang tidak semua yang mereka ingin ketahui harus kita beritahu pada saat itu. Kemajuan negara ini benar-benar bertumpu pada generasi penerus kita, akhir kata saya mengutip ungkapan dari Albert Einstein - “Imagination more important than knowledge.”


Sumber: edukasi.kompasiana.com