Dari 165 delegasi terpilih Konferensi Indonesia Model United Nations (IndonesiaMUN) 2010 terpilih 10 mahasiswa berasal dari berbagai universitas, seperti Universitas Jenderal Soedirmano (2), Universitas Diponegoro (3), Universitas Negeri Semarang (2), Universitas Sebelas Maret Surakarta (1), Universitas Islam Sultan Agung Semarang (1), dan Akademi Kepolisian Semarang (1).
Sepuluh delegasi mahasiswa berasal dari Jateng menjadi peserta dalam acara yang berlangsung di Universitas Indonesia (UI) Depok, 23-27 Oktober 2010.
Peserta terpilih dari esai yang dikirimkan ke Sekjen PBB Ban Ki-Moon dengan tema “How Could UN Contribute to Promote the Peaceful Use of Nuclear”. Hampir 1.000 pendaftar yang masuk, tetapi yang terpilih hanya 165 orang. Konferensi IndonesiaMUN merupakan simulasi konferensi PBB tingkat universitas yang pertama diselenggarakan di Indonesia.
Salah satu peserta, Farisa Sirtika Ramdhan (20), mengaku terus mengasah dan menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan tersebut. Nantinya mahasiswi semester V Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Undip ini akan mengikuti rangkaian registrasi, workshop, social events, dan simulasi sidang PBB.
Tiap delegasi akan berperan mewakili sebuah negara yang sudah ditentukan di mana negara-negara tersebut terbagi dalam tiga komite, yaitu General Assembly (GA), ASEAN Regional Forum (ARF), dan United Nations Security Council (UNSC).
’’Saya masuk di komite GA dan akan mewakili Boznia Herzegovina. Karena itu, Bahasa Inggris harus disiapkan betul dan sharing dengan senior yang berpengalaman dengan event sejenis,’’ kata gadis kelahiran Payakumbuh, 21 April 1990 ini.
Kegiatan semacam ini diakuinya sebagai tantangan untuk melatih mental berbicara di depan publik serta mencoba belajar menjadi diplomat, meski bidang kuliah yang ditekuninya cukup jauh dari politik dan hubungan internasional.
Saat ini para peserta sedang berkonsentrasi mengumpulkan position paper mengenai negara yang akan diwakili. Banun Diyah Ardani (20), mahasiswi FISIP Komunikasi Undip yang masuk komite ARF, berharap IndonesiaMUN bisa memberikan pengalaman soal berdiplomasi. Banun yang lahir di Rembang, 13 April 1990 ini, berharap bisa mendapatkan ilmu, khususnya mempelajari gaya politik di luar negeri atau negara yang diwakili, termasuk pandangan politiknya.
Sumber: Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar