Selasa, 11 November 2008

Peta Pikiran : Membuat Sinergi Belajar


Peta konsep atau peta pembelajaran adalah cara dinamik untuk menangkap butir-butir pokok informasi yang signifikan. Mereka menggunakan format global atau umum, yang memungkinkankan informasi ditujukan dalam cara mirip seperti otak kita berfungsi dalam pelbagi arah secara serempak.Penelitian yang dilakukan oleh Robert Ornstein dan lain-lain telah menunjukkan bahwa proses berpikir adalah kombinasi kompleks kata, gambar, scenario, warna dan bahkan suara musik. Dengan demikian, proses menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berpikir.Otak dapat dipandang sebagai hutan raya tempat puluhan ribu pohon dengan ratusan ribu cabang besar, jutaan dahan dan miliaran ranting. Peta konsep dibuat dengan cara yang sama seperti halnya informasi disimpan pada cabang-cabang dari tema sentral-meskipun skalanya jauh lebih kecil. Dalam menyusun peta konsep gaya pemrosesan belahan kiri dan belahan kanan otak dilibatkan. Ketika informasi baru diserap dengan menggunakan peta-peta konsep, kapasitas penyimpanan meningkat pulaSesungguhnya, bagi kebanyakan orang, gaya tradisional menuliskan gagasan secara linier, di kertas bergaris, dengan menggunakan satu warna, monoton (biasanya biru, hitam, atau abu-abu) adalah kebiasaan yang sudah sangat dalam tertanam. Karenanya hal tersebut menjadi membosankan. Melatih kembali otak untuk menarik ide-ide yang memancar dari citra dan gambaran pusat dari sebuah pembelajaran sesungguhnya membutuhkan praktik dan kesabaran. Triknya adalah mempraktikan keterampilan hingga menjadi bersifat otomatis.Anda akan menyaksikan bahwa peta konsep memungkinkan Anda mencatat banyak sekali informasi dalam satu halaman dan memperlihatkan hubungan antar berbagikonsep dan ide. Penggambaran secara visual membantu Anda berpikir tentang suatu subyek secara global dan memungkinkan keluwesan (fleksibilitas) pemikiran . Pada sebuah peta Anda secara harfiah dapat melihat struktur subyek yang bersangkutan dalam cara yang mustahil dilakukan dengan kerangka yang linear. Anda dapat melihat tema-tema terpisah namun juga ubungan-hubungan antar tema. Pencatatan secara linear tidak dapat menjaga kita agar tetap sadar akan kompleksitas pemikiran.

TIPS Membuat Peta Konsep

Mulai dengan Topik di Tengah-tengah Halaman
Awali dengan menuliskan tema pokok di tengah-tengah halaman. Ini mendorong Anda mendefinisikan gagasan inti subyek yang tengah Anda pelajari-titik awal pembelajaran yang efektif.Buatlah tema pokok inti ini dengan ukuran cukup kecil sehingga Anda punya cukup ruang untuk memperlihatkan dengan jelas sub-sub tema di sekelilingnya. Mereka dapat dihubungkan dengan tema pokok memakai garis, seperti jari-jari roda.

Gunakan Kata-kata Kunci
Sasaran peta konsep adalah hanya menangkap fakta-fakta penting yang, ketika ditinjau ulang, akan memicu ingatan terhadap seluruh subyek pelajaran. Anda akan mendapati bahwa ini umumnya menggunakan kata kerja dan kata benda kunci. Hal-hal lainnya adalah informasi ‘’yang diisikan di dalamnya’’ yang memasok pikiran Anda ketika ia telah ‘’disentak’’ oleh peta-peta konsep.

Buatlah Cabang-cabangnya
Berpijaklah pada tema pokok Anda keluar ke semua arah. Batasilah cabang utama antara lima dan tujuh

Gunakan Simbol, Warna, Kata, Gambar dan Citra-citra lainnya
Kombinasi berbagi gaya menjadikan peta konsep lebih mudah diingat. Untuk keragaman tambahan, variasikan ukuran kata di peta tersebut. Tulis kata-kata atau fase-fase kunci dengan huruf capital tebal. Batasi kata-kata seminimal mungkin. Gunakanlah symbol-simbol yang mudah diidentifikasi-tanda kali, tanda cek, tanda seru, tanda Tanya, gambar jantung, segitiga dan sebagainya.

Buatlah seperti Bilboard
Gunakan ruang bersih putih antar informasi sedemikian rupa sehingga kata atau gambar/citra jelas terpampang. Buatlah ia setebal mungkin, mencengangkan, dan ‘’mudah diingat’’. Buatlah menarik. Buatlah kata-kata yang penting lebih menonjol daripada yang lain.

Buatlah berwarna-warni
Berilah penekanan pada berbagai butir atau tema pokok dengan menggunakan warna-warna yang padu. Buat sejelas yang Anda mau. Praktik menjadikan lebih sempurnaJangan harap Anda langsung benar untuk pertama kali. Pada kenyataannya, alangkah lebih baik Anda menggambar ulang peta konsep Anda. Melakukannya dua tiga kali akan membantu Anda mengingat detail-detailnya.

Melakukannya Sendiri
Anda tidak harus menjadi seorang seniman lukis untuk dapat membuat peta konsep. Yang penting yaitu mengembangkan gaya Anda sendiri. Gunakan sebanyak mungkin gambar yang dapat Anda buat. Tony Buzan, misalnya, menekankan benar kebutuhan akan penggambaran secara visual.
Tetapi, sekali lagi, tidak usah membuat lukisan yang artistic. Jauh lebih bermakna jika Anda mengembangkan gaya personal Anda sendiri, menciptakan peta-peta yang dapat Anda pahami dan yang akan membantu Anda mencerap informasi ke dalam ingatan jangka panjang Anda. Coba sedikit lebih kreatif dengan setiap peta konsep baru yang Anda gambar.

(Sumber : supersuga.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar