Rabu, 22 Desember 2010

UN Akan Berlangsung Mei 2011, dan tidak Akan Ada UN Ulangan

BANDUNG, (PR). Kementerian Pendidikan Nasional beserta Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyepakati formula baru sistem kelulusan siswa, termasuk petunjuk teknis pelaksanaan Ujian Nasional tahun ajaran 2010/2011. Pelaksanaan UN 2011 akan berlangsung pada Mei 2011, dan hanya akan dilaksanakan satu kali. Sementara UN ulangan ditiadakan.

UN untuk SMA/SMK digelar pada minggu pertama Mei 2011, sedangkan untuk SMP pada minggu kedua Mei 2011. Sementara itu, UN susulan akan dilaksanakan satu minggu kemudian. Adapun ujian sekolah diadakan sebelum pelaksanaan UN.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof. Furqon mengatakan, formula baru kelulusan ini merupakan kesepakatan setelah rapat kerja Kemendiknas, BSNP, Dinas Pendidikan kota/kabupaten, dan perguruan tinggi yang berlangsung di Jakarta, Jumat (17/12) lalu.

Furqon mengucapkan, untuk sistem kelulusan, hasil UN dan hasil belajar di sekolah tidak lagi saling memveto, tetapi bisa saling membantu. Untuk itu, penilaian UN digabung dengan nilai dari sekolah. Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan dipatok minimal 5,5. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.

Rumus yang ditawarkan Kemendiknas untuk nilai gabungan adalah (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester tiga sampai lima untuk setiap mata pelajaran UN. Menurut Furqon, sosialisasi akan dilakukan mulai Januari mendatang.

Sementara itu, Ketua Education Forum Indonesia Suparman menuturkan, pemerintah harus segera melakukan sosialisasi kepada sekolah terkait rumusan baru UN 2011. Apalagi nilai rapor dan ujian sekolah akan menjadi salah satu penilaian kelulusan siswa selain nilai UN.

"Sekolah harus membuka kembali dokumen penilaian dari semester sebelumnya, termasuk juga rumusan penilaian ujian sekolah yang juga harus segera diinformasikan. Meskipun pelaksanaan baru Mei, sekolah harus mempersiapkannya dari sekarang," katanya.

Suparman mengatakan, semestinya bobot yang lebih besar diberikan kepada nilai ujian sekolah. Sementara nilai UN sebaiknya memiliki bobot lebih kecil karena cakupannya lebih kecil. (A-157/A-187)


Sumber: Pikiran Rakyat Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar