Selasa, 29 Juni 2010

Sexting, Peterporn, dan Anak

Jessica Logan (18) bukan siapa-siapa dan tak dikenal siapa-siapa. Hanya seorang remaja SMA biasa di Amerika. Namun, pada Juli 2008 Jessie membuka mata dunia tentang bahaya sexting (mengirimkan adegan seks). Jessie yang ketika itu berada di tingkat akhir Sycamore High School tewas bunuh diri.

Sebabnya, foto telanjang Jessie yang semula hanya untuk konsumsi sang pacar, belakangan disebarkan ketika mereka putus. Bahkan, foto tersebut beredar hingga ke tiga negara bagian di Amerika Serikat. Kenyataan ini membuat Jessie merasa amat malu, terhina, tertekan, dan sekaligus menderita.

Apalagi teman-teman putrinya banyak yang melakukan bullying dengan menjulukinya sebagai pelacur ataupun wanita murahan.

Sama halnya dengan orangtua Jessie, Cynthia Logan. Jessie adalah anak tunggal. Maka kepergiannya begitu diratapi sang ibu. Cynthia mengatakan bahwa dia amat kecewa dengan para orangtua yang membiarkan saja anak-anaknya untuk melakukan apa pun dan mengatakan apa yang mereka inginkan.

Mengoptimalkan Peran PAUD

"Berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia!” Begitu tantangan Bung Karno yang bergema dalam pidatonya berjudul Jangan Sekali-sekali Meninggalkan Sejarah (Jasmerah). Presiden pertama Republik Indonesia itu sangat peduli terhadap keberadaan pemuda sebagai pilar utama berdiri dan berlangsungnya kehidupan berbangsa dan ber-Tanah Air. Bung Karno sangat sadar kedahsyatan peranan pemuda dalam proses perubahan sosial Indonesia. Sejarah telah membuktikan munculnya gereget pemuda seperti gerakan Budi Utomo 1908 dan Kongres Pemuda 1928.

Lalu, apa yang akan menjadi fondasi penting untuk menjawab tantangan Sang Proklamator? Di sinilah nilai urgensinya pendidikan. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional menyebutkan: tujuan Pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Potensi peserta didik dikembangkan menjadi manusia ideal yakni yang bertakwa, berakhlak mulia, kreatif, demokratis, dan bertanggung jawab. Kemudian timbul pertanyaan, apakah model terbaik yang dapat disuguhkan dalam dunia pendidikan kita? Jawabnya adalah pendidikan berkarakter bangsa.

Kapan pendidikan berkarakter bangsa sebaiknya dimulai? Jawabnya adalah sejak usia dini, yakni pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Membentuk karakter bangsa dengan cara membentuk karakteristik kepribadian yang dimulai dari usia emas atau golden age (1-8 tahun).

Senin, 28 Juni 2010

2.515 Siswa tak akan tertampung SMA/SMK

Sukoharjo (Espos). Sebanyak 2.515 orang siswa lulusan SMP dan sederajat pada tahun ini diperkirakan tidak akan tertampung di SMA maupun SMK negeri dan swasta di Sukoharjo. Pasalnya, daya tampung SMA maupun SMK hanya 8.610 siswa sementara lulusan SMP/MTs sebanyak 11.125 siswa.

Dengan demikian ada sisa siswa sebanyak 2.515 orang yang tidak tertampung. Kepala Bidang (Kabid) SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik), Dwi Atmojo Heri menjelaskan, jumlah siswa lulusan SMP dan sederajat pada tahun ini memang tergolong besar. “Jumlah mereka mencapai 11.125 orang. Jumlah itu memang lebih banyak dibanding daya tampung SMA/SMK yang hanya 8.610 orang siswa,” jelasnya ketika dijumpai wartawan, Jumat (25/6).

Ia menambahkan mengenai 2.515 orang siswa yang terancam tidak tertampung di SMA/SMK negeri maupun swasta, Heri menjelaskan, tidak menjadi masalah. “Tidak semua siswa SMP Sukoharjo itu kan orang Sukoharjo. Jadi ada kemungkinan mereka akan bersekolah di luar Sukoharjo,” ujarnya.

PSB di Tiga SMKN Perlu Ditinjau

SUKOHARJO. Komisi IV DPRD Sukoharjo meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo agar menghentikan aktivitas penerimaan siswa baru (PSB) di SMKN tahun ajaran tahun 2010/2011.

Pasalnya, gedung SMKN 4, 5 dan 6 Sukoharjo belum sepenuhnya jadi, sehingga jika dilakukan perekrutan siswa baru akan menyalahi aturan pendidikan. Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Wardoyo Wijaya memaparkan, Disdik yang punya rencana pembangunan tiga SMKN dinilai menyalahi aturan dalam segi anggaran.

Menurut Wardoyo, anggaran untuk pendirian SMKN belum ada, tapi secara fisik tiga sekolah sudah dibangun. “Dikhawatirkan ini bisa membebani APBD. Apalagi, Disdik menginginkan pengajuan perubahan anggaran hanya untuk biaya tiga sekolah tersebut di tahun 2010 ini,” ujarnya.

Minggu, 27 Juni 2010

Generasi Net, Orang Tua Perlu Waspada?

Pagi ini saya membaca tabloid Gatra. Lalu saya tertarik browsing tentang Generasi Net, disingkat Gen N.

Gen N adalah generasi berusia dua puluh tahun kebawah yang banyak menghabiskan waktu menggunakan perangkat teknologi untuk melakukan tugasnya dan cenderung multitasking (baca : melakukan beberapa kegiatan bersamaan). Gen N banyak menghabiskan waktu dengan gadget - nya dan suka hal - hal yang instan. Mereka lebih mudah dalam mengelola informasi karena tersedia di internet. Pikiran mereka lebih terbuka dibanding generasi pendahulunya, demokratis, kritis dan suka berdebat.

Yang terpikir oleh saya, apakah nanti ketika pulang bekerja orang tua saya sibuk membahas ini? Internet memang memudahkan kehidupan seseorang dalam mengolah informasi namun jika digunakan tidak tepat, misalnya setiap waktu tentu menggangu produktivitas seseorang. Di China, 8o% mahasiswa gagal di bidang akademis akibat kecanduan internet.

Seperti orang tua saya yang selalu ketar - ketir sibuk sendiri jika ada pemberitaan atau ulasan terkai dampak negatif internet. Saya pribadi memang menyadari pola yang berkembang di lingkungan saat ini. Pada jam pelajaran siswq siswi sibuk ber - Facebook ria atau nge - Twit. Jejaring sosial yang benar - benar hit dewasa ini menjadi ajang keeksisan diri dan tingkat narsis seseorang.

Rabu, 23 Juni 2010

KENAPA YAHUDI PINTAR ???

Sangat Bijak Apabila Anda meluangkan waktu Membaca Catatan ini...

Bangsa Yahudi adalah salah satu bangsa yang menguasai dunia karena kecerdasan dan kelicikannya baik dari segi sains, bisnis, maupun teknologi.

Allah Ta'ala memang telah menganugrahkan kepada bangsa Yahudi suatu kelebihan berupa otak yang cemerlang. Dan sungguh sangat menarik mengetahui kenapa orang Yahudi begitu pintar dan mempunyai kelebihan dibanding bangsa-bangsa lain di atas dunia ini. Tentu saja dalam hal ini hanyalah sebatas kelebihan dalam hal urusan keduniawian...

"dan Facebook yang sedang kita gunakan ini pun adalah hasil karya mereka"...

Berikut ini sebuah artikel yang akan memaparkan sedikit sebab dari fenomena kelebihan mereka ini.

Selasa, 22 Juni 2010

Ketika Bahasa Krisis Makna

Mulutmu Harimaumu, kata pepatah. Seseorang akan dihargai karena lisannya. Jika bicaranya benar, maka akan berwibawa dan mampu menaklukkan teman dan lawan. Tetapi kalau omongannya tidak bisa dipegang dan dipercaya, maka dia akan menerkam dirinya. Maka hati-hatilah kalau berbicara. Terlebih jika seseorang menduduki jabatan publik, omongannya sangat dihormati, disegani dan dinanti sebagai sumber pencerahan dan pedoman masyarakat sehingga omongan penguasa disebut sabda.

Posisi yang tertinggi istilah sabda biasanya dilekatkan pada ucapan para Nabi, lalu untuk Tuhan digunakan istilah firman. Tetapi dalam tradisi Nusantara, sabda juga sering dilekatkan pada penguasa. Kalau dahulu Raja, kalau sekarang Presiden dan pejabat tinggi. Ini hanya untuk menunjukkan betapa masyarakat sangat menghargai petuah penguasa, dan juga sebuah peringatan agar pejabat tinggi kalau berbicara atau membuat statemen mesti benar dan hati-hati sebab implikasi sosialnya sangat besar.

Krisis Makna

Dengan membludaknya arus informasi yang disebarkan melalui media massa, telinga dan otak masyarakat dibanjiri oleh berbagai statemen politisi, pejabat tinggi negara, selebritas dan pengamat sosial yang semakin riuh rendah dan saling berbenturan. Belum lagi penyebaran informasi melalui Facebook, Twitter dan email, yang sesungguhnya tidak semuanya cocok disebut informasi melainkan gosip.

Kamis, 17 Juni 2010

Republika OnLine » Breaking News » Kesehatan Bohong, Kalau Merokok Dapat Menghilangkan Stres!

REPUBLIKA.CO.ID,NEWYORK. Perokok cenderung beralasan tak bisa meninggalkan kebiasaannya itu untuk menenangkan pikiran. Alasan itu mungkin sudah pernah kita dengar dari bibir pecandu rokok. Tepatkah alasan seperti itu?

Hasil penelitian di Inggris justru memperlihatkan hal berbeda. Tingkat ketegangan jiwa (stres) kronis yang diderita seseorang justru bisa menurun sejak dia meninggalkan kebiasaan merokoknya. Dalam penelitian yang melibatkan 469 perokok itu, didapati bahwa perokok yang sudah 'bertobat' setelah masuk rumah sakit karena serangan penyakit jantung dan menjauhi rokok selama setahun, merasa tingkat stres yang dideritanya berkurang.

Sementara, tingkat ketegangan jiwa tidak mengalami perubahan pada pasien jantung yang tetap merokok. Demikian hasil peneliti dari Barts and The London School of Medicine and Dentistry. Penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Addiction juga mendukung teori tersebut. Setidaknya untuk beberapa orang, merokok sebenarnya mengkontribusi penyebab stres kronis.

Minggu, 13 Juni 2010

Kontribusi Iptek Nasional Masih Kurang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Suharna Surapranata, menegaskan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional belum memberikan kontribusi dalam total faktor produktivitas. Penegasan ini disampaikannya dalam sambutan pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat eselon satu di lingkungan Kementrian Ristek di Jakarta, Senin (14/06).

''Kemampuan Ipteknas belum sepenuhnya memberikan kontribusi pada peningkatan daya saing dalam bentuk total factor productivity,'' katanya.

Hal ini dibuktikan dengan posisi Indonesia di peringkat 54 dari 133 negara untuk daya saing di tahun 2009. Peringkat itu dilakukan oleh World Economic Forum (WEF) tahun 2009. Dikatakannya, salah satu elemen untuk menentukan daya saing adalah inovasi, di mana Indonesia menempati posisi ke-40 dari 133 negara.

Konsumsi Sayuran Rakyat Indonesia Masih Rendah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Penyakit pencernaan dan sembelit merupakan penyakit yang umum menimpa penduduk Indonesia. Bila ditelisik lebih jauh, gangguan kesehatan yang bisa berakibat fatal tersebut ternyata berkaitan dengan tingkat konsumsi sayuran masyarakatnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Sri Kuntarsih, menuturkan, tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia termasuk yang paling rendah di dunia.

Rakyat Indonesia, kata Sri Kuntarsih, hanya mengkonsumsi 35 kilogram sayuran per kapita per tahun. Angka itu jauh lebih rendah dengan angka konsumsi sayuran yang dianjurkan organisasi pangan dan pertanian dunia (Food and Agriculture Organization/FAO), yaitu 75 kilogram per kapita per tahun.

''Rendahnya konsumsi sayuran masyarakat kita inilah yang mengakibatkan penyakit pencernaan dan sembelit yang bisa fatal bagi kesehatan,'' ujar Sri Kuntarsih di Jakarta, Senin (14/6).

Kamis, 10 Juni 2010

Rahasia di Balik Matematika Shalat

Berapa lamakah kita shalat dalam sehari semalam? Jika setiap rakaat kita perkirakan dua menit, maka dalam sehari-semalam jumlahnya ada 34 menit. Artinya, dalam sehari hanya kita isi sebanyak 2,4 persen dari 1440 menit. Dalam satu minggu, berarti ada 238 menit atau 3,96 jam. Dalam satu bulan, lama shalat kita sebanyak 952 menit atau 15,86 jam. Dan setahun, ada 11.424 menit atau 190,4 jam, yang berarti setara dengan 7,93 hari.

Jika rata-rata usia hidup manusia selama 60 tahun, dan dikurangi dengan 10 tahun masa awal akil baligh (dewasa), maka hanya 50 tahun seseorang melaksanakan shalat dalam hidupnya. Itu berarti, sepanjang hidupnya ia melaksanakan shalat fardlu selama 571.200 menit atau sekitar 9.520 jam, atau 396,7 hari (1,1 tahun).

Bisa dibayangkan, selama hidup, kita hanya butuh waktu untuk shalat fardhu selama 1,1 tahun, atau dalam satu tahun hanya 7,93 hari, atau dalam satu hari hanya 34 menit. Dari sini terlihat betapa jauhnya perbandingan ketaatan kita kepada Allah SWT dengan nikmat yang diberikan-Nya kepada kita dengan nikmat usia.

Rabu, 09 Juni 2010

Belajarlah ke Negeri Cina untuk Memerangi Pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Psikolog Dadang Hawari berpendapat, Indonesia harus mencontoh Cina dalam memerangi pornografi. Menurutnya, negara yang menganut paham komunis itu tahu betul bahaya pornografi. Mereka dengan cepat menjalankan aturan yang ketat lantaran khawatir generasi penerus bakal diracuni oleh prilaku-prilaku negatif.
"Mereka blokir ratusan situs porno dan mengancam siapa saja yang berani melanggar aturan itu," tutur dia. Langkah selanjutnya, kata Hawari, pemberitaan media harusnya tidak terlalu mengekspos secara berlebihan. Ia khawatir, masyarakat menelan mentah-mentah pemberitaan sehingga berbuntut negatif di kemudian hari.

Langkah terakhir, kata dia, pemerintah haruslah bertindak cepat dan tepat. Cepat dalam artian harus segera menindak dan menenangkan masyarakat, dan tepat artinya pemerintah harus mengambil strategi jangka panjang sehingga kasus video mesum tidak lagi terulang.

Ide Dadang Hawari untuk Memerangi Pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Masyarakat kembali digegerkan kehadiran video mesum yang diduga melibatkan pekerja seni atau selebritis. Ironisnya, kecenderungan itu memperkuat dugaan bahwa masyarakat tengah dihinggapi adiksi terhadap pornografi.

Ihwal hal itu, Psikolog, Dadang Hawari menilai, pergaulan bebas sudah ada sejak lama di kalangan masyarakat Indonesia terutama selebritis. Menurut dia, sanksi moral sangat penting diberikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyebaran pornografi.

"Masalahnya, mengapa pergaulan bebas macam itu harus dipublikasikan atau didokumentasikan,"
ujar Hawari kepada Republika Online, Rabu Malam. Ia berpendapat, masyarakat Barat yang notabene menganut pergaulan bebas tidak pernah mempublikasikan atau mendokumentasikan adegan suami-istri, terkecuali, kata Hawari, ia merupakan pekerja pornografi profesional.

Video Mesum, Gejala Narsistik atau Parafilia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Munculnya video mesum yang diduga melibatkan selebritis menuntut penanganan segera. Pengajar Psikomasotik, Universitas Krida Wacana, Dr. Andri, SpJK menuturkan kasus video mesum yang diduga melibatkan selebritis sangat berbahaya bagi anak-anak dan remaja bila tidak ditangani. Efek negatifnya itu bakal memberikan perspektif yang bisa melenceng bila tidak dikawal.
"Orang tua haruslah komunikatif tentang hal ini. Apalagi, anak-anak zaman sekarang banyak menghabiskan waktu di dunia maya ketimbang dunia nyata," ujar dia kepada Republika Online, Kamis pagi. Ihwal kecenderungan kegemaran masyarakat mendokumentasikan hubungan suami-istri, Andri menilai, sulit mendiagnostik apakah kasus itu merupakan narsistik, gejala membanggakan diri atau parafilia. Parafilia adalah penyimpangan gairah dalam bentuk yang sangat berat. Ini merupakan penyimpangan dari norma-norma dalam hubungan seksual yang dipertahankan secara tradisional, yang secara sosial tidak dapat diterima.

"Disini memang perlu kajian mendalam. Lihat kepentingan si pembuat video dan kondisi psikologisnya. Namun, pertanyaanya adalah perlukah kita membuat video seperti itu," ujar Andri. Selain melihat kegemaran masyarakat yang mendokumentasikan atau mempublikasikan video mesum, Andri juga menilik fenomena menarik di mana masyarakat juga gemar mencari dan menikmati dokumentasi atau hasil publikasi seseorang ketika menjalani hubungan suami-istri. "Jangan bilang pelaku video saja yang kelainan, kita ini, masyarakat yang menonton juga kelainan," tegasnya.

Efek Video Porno Mirip Ariel-Luna-Tari bagi Remaja Indonesia

Dengan kemajuan teknologi internet, video porno yang saat ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan sangat mudah untuk diakses, khususnya oleh kaum remaja yang memang sedang getol-getolnya berkubang di dalam dunia maya. Mungkin bagi mereka yang sudah menikah, kasus video porno ini dianggap hal yang biasa, ga ada apa-apanya atau terlalu dibesar-besarkan. Tetapi, bagi para remaja yang baru berusia belasan tahun yang masih dalam proses mencari jati diri, hal ini bisa memberikan efek dan pengaruh yang sangat dalam dan berkesan, apalagi kalau pemainnya benar-benar adalah public figure yang menjadi role model bagi mereka.

Dalam postingan saya sebelumnya yang berjudul Apa Kata Mereka tentang Video (Mirip) Luna-Ariel, ada kompasioner yang memberikan komentar sebagai berikut :

Kalo seleb yg buat video hot.. setanah air heboh…tapi kalo pelajar SMP/SMA or Mahasiswi buat video “ esek-esek” pada cuek bebex……. Gimana Nich…!

Selasa, 08 Juni 2010

Belajarlah dari Burung Elang

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan - suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Sepertiga Anak Usia 10 Tahun Nonton Pornografi

Jakarta. Sebuah survei menyebutkan, sepertiga dari anak-anak berusia 10 tahun kerap mengakses pornografi melalui dunia maya. Kabar ini harusnya mengingatkan para orangtua agar tetap memperhatikan akses internet bagi buah hatinya.

Dalam studi yang dilakukan di Inggris ini juga ditemukan, delapan dari 10 anak berusia 14 hingga 16 tahun secara diam-diam mengakses foto atau video porno menggunakan komputer di rumah, sementara dua pertiga diketahui mengaksesnya melalui ponsel.

Dalam banyak kasus, orangtua tidak bisa terus mengawasi putra-putri mereka. Bahkan beberapa diantaranya tidak tahu bagaimana menginstal perangkat pengawasan internet untuk mencegah anak-anak mengakses konten terlarang. Tentu saja kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan bisa berdampak buruk pada generasi muda.

Senin, 07 Juni 2010

Sekolah bagi Kaum Marginal di Tirtonadi

SOLO. Kendati pendidikan untuk kaum marginal selama ini mungkin telah terlupakan sejumlah pihak, namun di Cinderejo Lor, Gilingan, Surakarta terdapat kelompok belajar masyarakat yang membuka mata kita. Sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bernama Asy Syifaa telah dibuka bagi mereka yang selama ini tidak tersentuh pendidikan formal, Sabtu (5/6).

Koordinator PAUD Asy Syifaa, M Suwono Hadi Sumitro menyampaikan pihaknya telah mengadakan pendekatan kepada masyarakat di sekitar daerah Terminal Tirtonadi ini selama satu setengah tahun. “Selama ini sudah berbagai cara pendekatan dilakukan seperti mengadakan sahur dan buka bersama, bagi-bagi daging kurban, pasar murah serta bantuan untuk yatim piatu. PAUD ini dimulai Senin (7/6) hari ini. Pembelajaran akan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB", urai dia di sela-sela acara peresmian ini.

Dia berharap dengan diresmikannya PAUD ini, bisa terbentuk suatu pola pendidikan untuk para kaum marginal seperti anak-anak jalanan, tukang becak, preman bahkan copet sekali pun. “Kami juga telah menghubungi Departemen Sosial dan Departemen Pendidikan. Selama ini dana yang digunakan adalah dari dana pribadi dan sumbangan-sumbangan dari para dermawan untuk biaya-biaya kegiatan,” ungkap Sumitro saat ditemui wartawan.

Periode Kritis Perkembangan Otak Anak

Karawaci. Banyak yang tidak menyadari bahwa otak manusia tidak tumbuh dan berkembang terus menerus. Karena itu ketahui periode kritis pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

Otak manusia sudah terbentuk sejak masih di dalam kandungan yang perkembangannya dipengaruhi oleh nutrisi dan psikologis si ibu.

Cikal bakal otak anak awalnya hanya sebuah lempengan yang mulai terbentuk saat usia kehamilan 18 hari atau saat seseorang terlambat mendapatkan menstruasi 3 minggu. Pembentukan sel-sel otak ini mencapai puncak saat kehamilan 4-6 bulan. Selain itu jumlah sel otak yang terbentuk menentukan kualitas otak anak.

6 Kesenjangan yang Bikin Tumbuh Kembang Anak Tak Optimal

Jakarta. Penting bagi orangtua untuk mengetahui apa yang dibutuhkan si kecil dan apa yang harus dilakukan. Tapi terkadang hal ini tidak sejalan seperti yang diinginkan. Setidaknya ada 6 kesenjangan antara apa yang diketahui dan apa yang harus dilakukan dalam proses tumbuh kembang anak.

Jika kesenjangan ini tidak segera diatasi akan membuat tumbuh kembang anak menjadi tidak optimal. Tantangan yang saat ini harus dihadapi adalah bagaimana menghasilkan anak-anak yang memiliki performa bagus.

"Agar bisa memiliki anak dengan best performance harus memberikan nutrisi dan stimulasi yang baik mulai dari kandungan, neonatal, bayi, balita, usia sekolah dan remaja. Karena kalau salah satu masa tersebut tidak terpenuhi dengan baik, maka tidak bisa menghasilkan anak yang cerdas dan kreatif,"
ujar Dr Ahmad Suryawan, SpA (K) dalam acara seminar 'Deteksi dini tumbuh kembang anak sebagai upaya dalam membentuk generasi platinum Indonesia' di Lippo Karawaci, Tangerang, Senin (7/6/2010).